Aceh Menuju Kota Tastafi Dunia?

Ribuan santri dari berbagai dayah di seluruh Aceh berkumpul di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk menyaksikan acara pelant...

Ribuan santri dari berbagai dayah di seluruh Aceh berkumpul di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk menyaksikan acara pelantikan Pengurus Pusat Majelis Pengajian dan Zikir Tasawuf, Tauhid dan Fiqih (Tastafi) Aceh periode 2018-2023, yang berlangsung di halaman masjid tersebut, Selasa (17/4) malam. SERAMBI/BUDI FATRIA.





Oleh Fauzan Asim Saleh
ISLAM merupakan sebuah agama yang lahir dan hadir ke dunia ini dengan ajaran yang universal rahmatan lil’alamin. Rasulullah saw dalam menyebarkan risalah-Nya yang dibawakan oleh para sahabat, tabi’, tabi’in hingga para ulama dan seterusnya selalu mengedepankan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dengan konsep bil mauizah hasanah yang mencakup tiga dimensi disiplin, pertama ilmu tauhid yang diumpamakan sebagai tanah tempatnya bercocok tanam. Namun tanah atau lahan tidak memadai tanpa adanya tanaman, maka lahirlah yang kedua Ilmu Fiqh.

Kemudian, lahan dan tanaman sudah tumbuh dengan subur namun tanpa pemeliharaan yang baik termasuk pagar sebagai penghalau terhadap berbagai anacaman dan punahya tanaman tersebut, solusi yang terkahir denga Ilmu Tasawuf sebagai jawabannya. Maka atas dasar filosofi tersebut, setelah perenungan yang panjang menjawab berbagai fenomena dan persoalan yang terjadi di zaman now, kami menamai pergerakan dakwah dengan nama Tastafi (Tasawuf, Tauhid dan Fikih).

Majelis Tastafi
Baru-baru ini sebuah gerakan dakwah yang bernama Majelis Pengajian dan Zikir Tastafi ini merupakan sebuah organisasi kemasyarakatan yang bergerak dalam mengkaji, mengembangankan dan menyiarkan Ilmu Agama Islam yang berpaham Ahlusunnah wal jama’ah dalam bidang tauhid, fikih dan tasawuf. Kata Tastafi sebagai singkatan dari Tasawuf, Tauhid dan Fikih tidak menunjukkan urutan posisi bidang-bidang keilmuan tersebut melainkan sebuah singkatan supaya memudahkan penyebutan. Sementara urutan posisi keilmuan tetap merujuk sebagaimana telah diatur oleh para ulama dalam kitab-kitab muktabarah.

Keberadaan organisasi Tastafi ini untuk memperkuat ukhuwah islamiah dan harmonisasi antardayah, balai pengajian, majelis taklim dan masyarakat dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara, sebagai bentuk kepedulian sosial dalam menumbuh-kembangkan ketakwaan kepada Allah Swt bagi terwujudnya masyarakat madani.

Tastafi dalam kehidupan sehari-hari berlandaskan pada Alquran, hadis, ijma’, dan qias. Ini diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan penghidupan serta menjalin ukhuwah dan silaturahmi dalam membina dan mengembangkan budaya islami, saling mengenal, tolong menolong, serta bertausiah di jalan yang benar, guna memperkuat dan mewujudkan pola kehidupan bermasyarakat yang islami. Tastafi juga merupakan cerminan keindonesiaan dengan memelihara kesatuan dan persatuan bangsa dalam berbagai kegiatan dengan tetap memperhatikan kebhinekaan yang kita miliki.

Bukan hanya itu, Tastafi tidak saja mengurusi dan fokus kepada amaliah dan taklim (beut seumeubeut) juga bergerak di bidang keilmuan lainnya, baik kebudayaan yang bergerak di bidang ilmu pengetahun dan teknologi (iptek), sosial, ekonomi, hukum, maupun tatanan kelembagaan dan managemen dan lainnya dengan maqasidul ammah untuk melahirkan kajian, inovasi, sumbangan pemikiran dan karya-karya nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tastafi berusaha mencegah lahirnya paham yang sesat dan penyimpangan ilmu dan akidah dari manhaj Ahlisunnah wal jama’ah (Aswaja) sebagaimana dibawa oleh rasulullah. Dewasa ini generasi muda dan masyarakat lebih senang mengikuti sesuatu yang baru yang diwarisi oleh pemikiran nonmuslim dan sejenisnya baik sekulerisme, pluralisme maupun leberalisme (sepilis).

Lahirnya penyimpangan tersebut juga di antara banyak sekali cara dan metode musuh Islam dalam usaha menjatuhkan kaum Muslimin dari Alquran sebagai landasan kehidupan sehari-hari. Mereka berusaha keras untuk memasarkan di kalangan kaum muslimin “4S” (sing, sex, sport, smoke) demikian juga “4F” (fun, fashion, food, faith) dengan tujuan agar kaum Muslimin melupakan kitab pegangan utama Alquran, serta tuntunan Nabi saw lewat hadis-hadis Nabawiyyah, dengan tuntunan para ulama lewat pengajian (beut seumeuebut).

Ternyata ghazwul fikri (perang pemikiran) ini dianggap paling efektif oleh musuh-musuh Islam, karena itu tidak heran jika umat Islam dewasa ini banyak yang tidak mempelajari agama Islam secara benar dan mendalam bahkan dengan jujur banyak ditemui di dalam rumah tangga umat Islam. Tidak ada solusi dan jawabannya selain dengan menghidupkan pergerakan Tastafi baik di kota, meunasah, masjid, universitas, lembaga pendidikan umum, seperti yang ditempuh oleh Tastafi Pidie Jaya dengan memasukkan program Tastafi lewat jalur pendidikan formal, di SD dan SMP.

Ajaran moderat
Kita yakin bahwa manhaj Aswaja yang juga menjadi pegangan Tastafi, merupakan sebagai ajaran tawasuth (moderat) antara naqal dan rasionalitas di bidang tauhidnya. Begitu juga tasawuf yang diajarkan oleh Junaidi Al-Bughdadi dan beberapa ulama lainnya sebagai ikutan yang direpresentatifkan dalam bentuk lebih moderat (tawasuth) oleh Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali, sedangkan fiqh berlandaskan kepada empat mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali), maka menjadi lengkaplah ketiga pilar ilmu dalam perahu Tastafi.

Hal tersebut diperkuat oleh perkataan Imam Malik, “Barangsiapa mempelajari dan mengamalkan tasawuf tanpa fikih, maka dia telah zindik, dan barangsiapa mempelajari fikih tanpa tasawuf dia tersesat, dan siapa yang mempelari tasawuf dengan disertai fikih dia meraih kebenaran dan realitas dalam Islam.” (Ali al-Adawi dalam kitab Ulama Fiqih, Juz 2, hal. 195).

Sejak lahir dan cetuskan dan lahirnya Tastafi oleh Al-Mukarram Abu Mudi, tentunya setelah melewati renungan panjang untuk menjawab fenomena di zaman sekarang, beberapa tahun yang silam, dan antusiasnya masyarakat menyambut pergerakan dakwah dan pendidikan ini dengan kolaborasi zikir dan taklim lewat pengajian umum dan terbuka. Ini merupakan satu implementasi petuah dan peuneutouh Allahuyarham Syaikhuna Abon Aziz Samalanga beut seumeubeut, sehingga

Tastafi saat ini bukan hanya berkembang dan menjadi oase dan santapan rohani masyarakat Aceh juga luar Aceh, baik Sumatera maupun daerah lainnya di nusantara bahkan Tastafi juga telah “go internasional”, merambah Eropa dan benua lainnya. Ini dibuktikan dengan diadakannya pengajian Tastafi di belahan negara tersebut baik Denmark, Swedia, Norwegia, dan sejumlah negara lainnya.

Lahirnya Tastafi bukanlah pergerakan dan wadah politik dan Tastafi juga bukanlah milik kalangan dayah juga bukan milik dayah, tetapi milik umat dan masyarakat dan kita semua hanya saja kami mengawal dan menahkodai perahu Tastafi ini di tengah derasnya ombak dan tsunami samudera era globalisasi yang menghantam dan mengancam akhlak, moral, agama, akidah dan budaya generasi penerus Islam. Maka dengan semangat dan ruh militansi, kita berharap Tastafi mampu membumikan Ahlussunnah wal jama’ah (Aswaja) dan mewarnai serta menjaga relugasi syariat Islam di bumi endatu ini. Wallahu muwaffiq ila ‘aqwamith thariq.

* Fauzan Asim Saleh (FAS), alumnus Universitas Biladussyam Suriah dan kini sedang menyelesaikan program pendidikan pascasarjana di Universitas Imam Auzai, Suriah. E-mail: fauzaninzhagi@gmail.com


Related

Artikel 965237157635202675

Posting Komentar

emo-but-icon

Tastafi TV

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1441 H

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1441 H

SALEUM ABU MUDI

SALEUM ABU MUDI

SALEUM TU SOP (KETUA HUDA/KETUA 1 TASTAFI))

SALEUM TU SOP (KETUA HUDA/KETUA 1 TASTAFI))

TERBARU

Facebook Humas Tastafi

Follow Us

NASEHAT SINGKAT ULAMA

NASEHAT SINGKAT ULAMA

Terpopuler

Recent

Comments

INFO PENGAJIAN TASTAFI

INFO PENGAJIAN TASTAFI

Text Widget

Connect Us

item